Alat-Alat Berat :Pengertian Bulldozer Dan Tipe Blade Serta Kegunaanya

November 01, 2017
Rendahnya produksi dan kerugian suatu pelaksanaan pekerjaan merupakan akibat dari pengguanaan alat alat berat yang kurang tepat dengan situasi pekerjaan di lapangan. Sebutkan saja tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Maka dari itu orang yang bekerja di bidang proyek konstruksi terutama mereka yang bersekolah dan mempunyai jenjang pendidikan harus mempunyai kesadaran dan pemahaman seperti menentukan tipe alat berat dan jumlah alat berat serta attachmentnya.

Terdapat beraneka macam alat berat yang sering dipergunakan dalam pekerjaan konstruksi oleh sebab itu sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan cara penggunaanya apa sesuai dengan situasi dilapangan atau tidak.
Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.
Fungsi bulldozer:
1)  Menggali (digging),
2)  Mendorong (pushing),
3)  Mmenggusur, menarik beban (spreading)
4)  Meratakan, menimbun (filling).
Bulldozer mapu beroperasi di daerah yang lunak sampai keras,swamp dozzer untuk daerah yang sangan lunak ,dan untuk di daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu) atau blasting (peledekan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu).
Bulldozer mampu beroperasi pada daerah miring dengan sudut kemiringa tertentu atau berbukit, jarak dorong efisien bulldozer berkisar antara 25 - 40 meter dan tidak lebih dari 100 meter,dan jarak mundur bulldozer tidak boleh terlalu jauh ,bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet.
Bulldozer dan attachmentnya antara lain bermacam macam blade, towing, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipa layer, dan lain lain.
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak. Artinya traktor yang dilengkapi dengan dozer dan perlengkapanya adalah blade. Sebenarnya bulldozer adalah nama jenis dari dozer yang mempunyai kemampuan untuk mendorong ke muka, lain halnya dengan angle dozer selain mendorong lurus kedepan memungkinkan juga untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
Bulldozer menurut track shoenya dibedakan atas crawler tractor dozer (dengan roda kebelakang), wheel tractor dozer (dengan roda ban) dan swamp bulldozer (untuk daerah rawa-rawa), sedangkan untuk penggerak blade nya bulldozer dibedakan atas cable controlled (kendali kabel) dan hydraulic controlled (kandali hidrolis).
Bulldozer pada proyek pelaksanaan pekerjaan pemindahan tanah (earth moving) digunakan sebagai berikut:
1)  Pembersihan medan
2)  Menimbun kembali trancher
3)  Menghampar tanah isian
4)  Menarik scraper
5)  Memindahkan tanah yang jaraknya hingga kurang lebih 100 meter.
6)  Pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun di daerah berbatu.
7) Pembersihan medan dari kayu-kayuan, tongkak-tongkak pohon dan bebatuan.
8)  Pemeliharaan jalan kerja
9) Memyiapkan bahan dari soil borrow pit dan quarry pit (tempat pengambilan bahan).
Jenis Blade Bulldozer
Bulldozer dalam pengoperasiannya dilengkapi dengan blade yang dapat di stel sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan. Untuk itu saya akan menjelaskan bermacam macam blade yang dipakai bulldozer atau angle dozer.
Alat-Alat Berat :Pengertian Bulldozer Dan Tipe Blade Serta Kegunaanya
Tipe Blade Bulldozer
1)  Universal blade (U-blade)
Universal blade (U-blade) dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat di sisi blade kegunaanya untuk efektifitas produksi, dengan ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak, umumnya bulldozer dengan jenis ini digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work.
2)  Straight blade (S-blade)
Straight blade cocok digunakan untuk segala jenis lapangan, blade ini merupakan modifikasi dari U-Blade, straight blade maneuver lebih mudah dan blade ini dapat juga menghandel material dengan mudah.
3)  Anglling Blade (A-Blade)
Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut, blade ini juga dibuat untuk:
a)  Pembuangan ke samping
b)  Pembukaan jalan (pioneering roads)
c)   Menggali saluran (cutting ditches)
d)  Pekerjaan lainya yang sesuai
e)  Cushion Blade (C-blade)
Dilengkapi dengan bantalan karet (rubber cushion) fungsinya untuk meredam tumbukan, selain digunakan untuk push loading uga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainya mengingatlebar C-Balde ini memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan maneuver.
4)  Bowldozer
Blade ini diciptakan untuk membawa atau mendorong material dengan jumlah kehilangan yang sedikit mungkin, hal ini dapat terjadi karena adanya dinding-dinding besi ke samping blade, blade ini juga dapat dipakai untuk jarak yang cukup jauh.

5)  Universal Blade (U-Blade For Light Material)
Blade jenis ini didesain untuk pekerjaan dengan material yang terlepas, seperti stock pile dari tanah lepas atau gembur, reklamasi dengan tanah lepas (gembur). Ukuran blade ditentukan berdasarkan jenis bulldozer.
Pada umumnya untuk jenis crawlor tractor atau disebut traktor roda kelabang, biaya perbaikan bulldozer yang terjadi sebagian besar adalah perbaikan untuk undercarriage (bagian bawah), kerusakan tersebut timbul karena:
a)  Benturan – benturan saat bulldozer berjalan cepat, yaitu benturan – benturan antara trackshoe dengan bebatuan.
b)  Terlalu sering berjalan ditampat yang miring, atau terlalu sering berputar membalik pada satu arah.
c) Terlalu sering trackshoe selip dengan tanah tempat berpijak atau membelok secara tajam dan tiba – tiba.
d)  Karena setelan trachshoe terlalu kendor atau terlalu tegang.
Taksiran Produktivitas Alat Untuk Pekerjaan Pemindahan Tanah (Earth Moving)
Terdapat berbagai jenis peralatan untuk pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis, baik di tinjau dari segi kelas “horse power”, fungsi dan kegunaanya maupun manfaat khusus peralatan tersebut.
Oleh karena itu cara perhitungan taksiran produktivitas alat pun beraneka ragam tergantung fungsi dan kegunaan alat tersebut. Walaupun demikian pada dasarnya sama, yaitu:
Rumus:
Produksi per satuan waktu = produksi per trip x trip per satuan waktu x factor koreksi.
Catatan:
Dalam hal ini pembahasan cara perhitungan dibatasi pada alat bulldozer.
1)  Taksiran produktivitas bulldozer (dozing)
Untuk pekerjaan dozing, taksiran produktivitas bulldozer dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TP = KB x 60 x FK / J/F + J/R + Z
Keterangan:
KB    = kapasitas blade (m3)
FK    = factor koreksi
J     = jarak dorong (meter)
F     = kecepatan maju (meter/menit)
R     = kecepatan mundur (meter/menit)
Z     = waktu tetap (menit)
Kapasitas blade biasanya sudah dicantumkan oleh pabrik pembuat alat dalam hand book, atau brosur – brosur teknis atau dapat pula dihitung secara empiris.
V = L x H x H = L x H2
Keterangan:
V     = volume blade (m3)
L     = panjang blade (meter)
H     = tinggi blade (meter)
Sedangkan waktu tetap (Z) tergantung dari jenis transmisi dan jumlah tangkai transmisi yang digunakan. Saya akan memberi satu contoh berikut tabel waktu tetap (Z).
Tabel waktu tetap (Z) untuk produksi 
Jenis Transmisi
Z (menit)
Direct drive
-    Single Lever
-    Double Lever
Torque Flow

0,10
0,20
0,05

Setelah saya memaparkan dari mulai pendahuluan, pengertian bulldozer serta jenis blade yang digunakan, dibawah ini saya memberikan contoh soal tentang produksi bulldozer lengkap dengan jawabanya.
Contoh:
Sebuah bulldozer E memiliki data – data teknis sebagai berikut:
Horse power      = 155/1800 rpm
Berat operasi     = 17 ton
Lebar blade       = 3,5 meter
Tinggi blade      = 0,6 meter
Lebar traktor      = 3 meter
Kecepatan maju   = 3,2 km/jam
Kecepatan mundur = 4 km/jam
Apabila bulldozer tersebut dihunakan untuk menggusur tanah dengan jarak dorong rata – rata 40 meter, berapakah produksi per jam nya jika diketahui:
Waktu tetap       = 0,10 menit
Faktor ketersedian mesin      = 0,9
Efisiensi waktu    = 0,83
Efisiensi kerja     = 0,75
Efisiensi operator  = 0,8
Blade factor       = 0,85
Jawab:
FK    = 0,9 x 0,83 x 0,75 x 0,8 x 0,85 = 0,38
TP    = KB x 60 x FK / J/F + J/R + Z
= (3,5 x 0,62) x 60 x 0,38 / 40/53,33 + 40/66,66 + 0,10
= 19,81 m3/jam
2)  Ripping
Untuk keperluan estimasi atau taksiran produksi hasil ripping, disarankan mendapatkan hasil test seismic wave velocity karena produktivitas ripping sangat dipengaruhui oleh jenis ripper maupun tipe unitnya. Tetapi jika test seismic wave velocity belum dilakukan, maka pertimbangan – pertimbangan produksi dibawah ini bisa digunakan lebih dahulu.
Cara perhitungan taksiran produksi ripping oleh bulldozer bisa dibedakan atas multi shark ripper dan giant ripper seperti yang saya bahas berikut ini.
a)  Taksiran Produksi Ripping Dengan Multi Shank Ripper
Taksiran produksi ripping secara manual dengan multi shank ripper dapat dilakukan dengan menggunakan formula berikut:
TP    = LK x P x J x 60 x FK / J/F + J/R + Z  (m3/jam)
Keterangan:
TP    = taksiran produksi ripping (m3/jam)
LK    = lebar kerja (meter)
P     = kedalaman penetrasi (meter)
FK    = factor koreksi
J     = jarak ripping (meter)
F     = kecepatan maju (meter/menit)
R     = kecepatan mundur (meter/menit)
Z     = waktu tetap (menit)
Contoh:
Sebuah bulldozer 300 HP digunakan untuk pekerjaan ripping, jarak ripping rata–rata 30 meter. Data – data teknis bulldozer dan ripper adalah sebagai berikut:
Lebar kerja       = 3,2 meter
Kedalaman penetrasi    = 0,3 meter
Kecepatan maju   = 2,5 km/jam
Kecepatan mundur = 3 km/jam
Waktu tetap       = 0,10 menit
Faktor ketersedian mesin      = 0,9
Efisiensi waktu    = 0,83
Efisiensi kerja     = 0,75
Efisiensi operator  = 0,8
Blade factor       = 0,85
Konvensi material = 1,2 (ditaksir)
Berapakah produktivitas ripping dari bulldozer tersebut?
Jawab:
FK    = 0,9 x 0,83 x 0,8 x 0,85 = 0,5
TP    = LK x P x J x 60 x FK / J/F + J/R + Z
= 3,2 x 0,3 x 30 x 50 x 0,5 / 30/41,66+ 30/50 + 0,10
= 608,45 m3/jam (bank condition)
= 608,45 x 1,2
= 730,14 m3/jam (loose condition)
= 730 m3/jam   
Jadi produktivitas ripping dari bulldozer tersebur sebesar 730 m3/jam.
b)  Taksiran Produksi Ripping Dengan Giant Ripper
Taksiran produksi ripping dengan giant ripper dapat dilakukan dengan menggunakan formula berikut:
TP    = P2 x J x 60 x FK / J/F + J/R + Z
Keterangan:
TP    = taksiran produksi ripping (m3/jam)
P     = kedalaman penetrasi (meter)
FK    = factor koreksi
J     = jarak ripping (meter)
F     = kecepatan maju (meter/menit)
R     = kecepatan mundur (meter/menit)
Z     = waktu tetap (menit)
c)  Taksiran Produksi Gabungan Ripping–Dozing
Pada prakteknya pekerjaan riping merupakan pekerjaan bantu terhadap dozing. Jadi setelah material bersangkutan diripping pasti selanjutnya didozing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ripping tidak berdiri sendiri melainkan selalu berpasangan dengan dozing. Untuk mengetahui taksiran produksi gabungan ripping dozing, digunakan rumus sebagai berikut:
TP    = TD x TR/TD + TR (m3/jam)
Keterangan:
TD    = taksiran produksi dozing (m3/jam)
TR    = taksiran produksi ripping (m3/jam)
Contoh:
Sebuah bulldozer digunakan untuk pekerjaan ripping – dozing. Bila produksi dozing sebesar 20 m3/jam dan produksi ripping sebesar 703 m3/jam. Berapakah produski gabungan ripping – dozing?
Jawab:
TP    = TD x TR/TD + TR
= 20 x 703/20 + 703
= 19,46 (m3/jam)
Jadi taksiran produksi gabungan ripping – dozing sebesar 19,46 m3/jam.
Demikian yang saya jelaskan diatas secara teknis mulai dari materi berisi pengertia dan penggunaan rumus pada setiap kasus atau bulldozer yang digunakan, penulis berharap apa yang disampaikan bisa membantu saudara, Sekian dan terimakasih.

0 komentar