Fungsi Dan Kegunaan Alat Pelengkap Pada Alat-Alat Berat

November 08, 2017
Membahas tentang alat-alat berat atau besar sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia konstruksi sekiranya perlu mengetahui mengenai alat berat tersebut, tetapi seorang civil engineer bukanlah membahas dari mesin penggerak dan mekanisme tenaga mesin menjadi tenaga mekanik melainkan kegunaan lat tersebut, pemilihan alat berat dengan kondisi kerja dilapangan dan biaya produksivitas alat berat yang digunakan.

Hal nya seperti mesin mungkin kita boleh saja mengetahui secara garis besarnya tetapi mengenai dari fungsi dan cara kerja alat berat tersebut merupakan hal dasar yang harus dimengerti dan dipahami oleh seorang pekerja konstruksi, salah satu tujuannya ialah untuk meminimalisir harga dalam mengerjakan pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar lebih efektif dan efisien, dengan kita memahami dan mengetahui tentunya kita bisa membuat perencanaan pada situasi kondisi kerja yang akan dilakukan, seperti alat apa saja yang harus diperlukan dan perlengkapan apa saja yang diperlukan oleh alat berat tersebut.
Alat Pelengkap Pada Alat Berat
Fungsi Dan Kegunaan Alat Pelengkap Pada Alat-Alat Berat
Nama Alat Pelengkap Pada Alat Berat
Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan perihal alat berat dan sebagainya maka pada kesempatan ini saya menulis pembahasan “kegunaan alat pelengkap pada alat berat” terutama fungsi dari alat pelengkap tersebut dan cara menghitung biaya produktivitas dari alat pelengkap tersebut. Dibawah ini Merupakan 10 alat pelengkap pada alat berat:
1)  Angle Blade
Digunakan untuk berbagai keperluan seperti menggali menggusur, mendorong atau menumpuk, blade ini dapat distel membentuk sudut ke kiri atau ke kanan, oleh karena itu material yang digunakan dapat mengarah ke samping, penyetelan blade bisa dimiriingkan ke depan atau ke belakang untuk memudahkan pembuangan ke samping.
Angle blade ini dibuat untuk posisi lurus dan menyerong. Biade ini juga dibuat untuk:
a)  Pembuaogan ke samping (side casting)
b)  Pembukaan jalan (pioneering roads)
c)   Menggali saluran (cutting ditches).
d)  Dan lain- pekerjaan yang sesuai.
2)  Straight Blade
Digunakan untuk pekerjaan galian yang memerlukan tenaga yang lebih besar, bisa digunakan juga untuk menggusur, mendorong atau menumpuk.
Blade jenis ini adalah yang paling cocok untuk segala jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi dari U blade, manuever lebih mudah dan dengan blade ini pula bulldozer dapat menghandel ·material dengan mudah.
3)  Shear Blade
Alat ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti:
1)  Menumbangkan pohon dengan memotong akar pohon terlebih dahulu
2)  Mencerai beraikan tunggul hingga rata dengan permukaan tanah
3)  Menumpuk
4)  Rake Blade
Alat ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti:
a)  Untuk mencabut sisa sisa akar pohon
b)  Menumpuk batang pohon
5)  Towing Winch
Digunakan untuk pekerjaan menarik, seperti menarik kayu gelondongan, menarik portable camp, sementara untuk membantu menarik traktor yang terbenam.
6)  Long Clapm/Fork Clamp
Digunakan untung mengangkat, memuat ataupun memindahkan kayu-kayu bulat atau log.
7)  Ripper
Digunakan untuk memecah, menggali lapisan batuan atau material keras lainya agar menjadi bongkahan-bongkahan hingga selanjutnya memungkinkan untuk digusur atau di dorong oleh doer blade.
8)  Fair Led
Alat ini berfungsi untuk menghindarkan kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gesekan langsung antara wire rope dengan housing inch.
9)  Tree Pusher
Digunakan untuk merobohkan pohon dengan jalan mendorong, makin tinggi posisi mendorong, makin mudah pohon ditumbangkan.
10) Disc Plow/Disc Harrow
Digunakan untuk membajak tanah yang masih virgin karena piringan (disc)besar, maka tanah disamping dibajak sekaligus pula dibalik dan digemburkan, tetapi untuk menghaluskan tanah perlu digunakan jenis harrow yang piringanya lebih kecil.
Itulah 10 alat pelengkap yang digunakan untuk berbagai macam alat berat, dan untuk bagian berikutnya saya membahas lebih mendalam salah satu dari 10 itu, yaitu “ripper” dimulai dengan fungsi alat tersebut dan yang trakhir produktivitas alat pelengkap tersebut, berikut untuk pembahasanya:
Alat Pelengkap Ripper
Jika dalam pekerjaan pembersihan lapangan dijumpai tanah yang keras (misalnya: lempung keras), sering kali pekerjaan dengan memakai blade bulldozer kurang berhasil, dengan demikian effektivitas pro· duksi akan berkurang, disamping hal itu juga blade akan cepat rusak (aus). Jika volume pekerjaan tanah keras ini cukup banyak, maka pekerjaan yang paling effektif adalah dengan cara menggemburkan dulu tanah tersebut, alat yang digunakan untuk pekerjaan ini disebut Ripper (Bajak).
Alat ini pada hakekatnya sebuah bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja yang keras, sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih memaksakannya masuk ke dalam tanah.
Jenis - Jenis Ripper/Bajak
Jenis-jenis ripper dibedakan menurut keadaannya sebagai berikut:
1)  Ripper yang berupa alat tersendiri
2)  Ripper yang ditarik oleh tractor
a)  dengan cable controlled (kendali kabel)
b)  dengan hydraulic controlled. (kendali hidrolis)
3)  Ripper yang berupa Attachment yang dipasang pada traktor sebagai tenaga penggeraknya.
a)  Adjustable parallelogram· (giginya sejajar dan bisa diatur/di· lepas).
-    Single shank (gigi tunggal).
-    Multi shank (gigi banyak)
b)  Parallelogram (giginya sejajar kaku):
-    Single shank
-    Multi shank
Hinge (berupa piringan) dengan ukuran tertentu. Gigi-gigi ripper dapat diganti jika sudah aus, tetapi penggantian ini jangan sampai dilakukan setelah keausan mencapai inti giginya, karena jika telah demikian maka seluruh rippernya harus diganti.
Fungsi Ripper
Seperti telah dikatakan tadi bahwa ripper adalah untuk "mengerjakan" tanah-tanah yang agak keras, dimana jika pekerjaan ini dilaku· kan oleh Bulldozer hasilnya akan kurang effektif. Tetapi tidak semua tanah keras bisa dikerjakan oleh ripper, kadang-kadang harus dilakukan peledakan (blasting). Perlu diketahui bahwa ke· mampuan "ripper" untuk "meripping" tanah tergantung dari jenis ripper itu sendiri.
beberapa hal yang perlu diperhatikan' dalam mengevaluasi feasibel tidaknya pekerjaan ripping:
1) Kadang-kadang pekerjaan ripping berhasil tanpa memperhatikan "kecepatan rambat suara" tadi, ini terutama material-material yang homogen seperti mudstone dan claystone.
2)  Rendahnya kecepatan rambat suara yang terjadi pada batuan sedimen, dapat ·menunjukkan bahwa ini bisa di ripping, tetapi jika ·" joint fracture" yang terjadi tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi-gigi ripper, maka material ini tidak effektif untuk d iri pping.
3)  Peledakan cukup menolong untuk memungkinkan gigi-gigi ripper masuk, terutama batuan konglomerat dan beberapa jenis batuan yang lain. Tetapi pekerjaan peledakan ini harus dihitung betulbetul dari segi ekonomisnya jika mau meledakkan butiran-butiran yang lebih besar dari batuan jenis batu pasir, batu kapur dan granit.
Perhitungan Produksi Ripper
Ada tiga cara menghitung produksi ripping
1)  Metode yang paling baik adalah dengan "Cross section", yang dapat menentukan volume pekerjaan "ripping ini, kemudian mencatat waktu yang diperlukan, setelah pekerjaan ripping selesai. Volume ripping dibagi dengan waktu ripping adalah produksi ripping (dalam BCY/hr- Bm3/hr).
2)  Metode lain adalah mencatat waktu ripping dan menghitung muatan scraper pada periode waktu tertentu.
3)  Metode yang kurang teliti tetapi nilainya biasa ditentukan secara cepat dalam pekerjaan adalah menghitung waktu ripping pada jarak yang diukur.
Waktu siklus rata-rata dapat ditentukan dari:
1)  waktu ripping (/i)
2)  waktu berputar
3)  Mengukur panjang rata-rata ripping
4)  Mengukur jarak (space) ripping
5)  Mengukur dalamnya ripping
Data ini dapat memberikan hasil volume setiap trip yang selanjutnya produksi dapat dihitung. Pengalaman menunjukkan bahwa metoda ini lebih besar 10 s/d 20% dari pada metoda pertama.
Contoh Perhitungan Ripping
Tentukan produksi ripper dengan data single shank ripper ditarik tractor
Jarak (space) ripping 0,915 m
dalam ripping 0,610 m
panjang ripping 91 m
kecepatan ripping 1,6 km/jam 26.6 m/menit
waktu balik 0,25 menit
asumsi waktu 60 me nit/jam
Jawab
Total cycle time 91 m/26,6 m + 0,25 menit = 3,6 menit (waktu siklus total)
Jumlah trip per jam = 60/3,6 = 16,6 trip/jam.
Produksi per trip = 91 x 0,915 x 0,61 = 50,7 Bm3/trip.
Produksi per jam = 50.7 8m3 /trip x 16,6 trip/jam = 841,62 8m3/jam.
Perlu diingat hasil ini 10 s/d 20% lebih tinggi dari produksi sebenarnya.
Jadi Produksi aktual = 80% x 841,62 8M3 /jam = 673,2 HM3/jam
atau = 90 % x 841,62 8M3/jam = 757.4 8m3/jam.
Jadi produksi yang sebenarnya antara:
673,2 - 757.4 8m3/ jam
Produksi ini belum dikoreksi dengan faktor-faktor job condition (kondisi pekerjaan), peralatan dan Operator.
Sangat luas dan sangat banyak ilmu mengenai pemindahan tanah mekanis, terutama menyangkut kepada alat berat dan pelengkap alat berat itu, yang saya tuliskan tadi berupa catatan dan pengalaman dilapangan yang bisa dijadikan informasi yang berguna. Sekian dan terimakasih.

0 komentar