Petunjuk Dan Teknik Meningkat Rumah

April 16, 2018
Meningkat rumah merupakan impian setiap penghuni rumah yang tidak hanya tinggal di kota besar, tetapi di desa-desa juga. Hal itu wajar dilakukan karena mengingat di perkotaan lahan begitu semakin terbatas dan berkurang, sehingga mau tidak mau renovasi rumah harus ke atas atau penambah lantai. Pada postingan ini saya menuliskan petunjuk atau panduan sebelum meningkat rumah atau merenovasi rumah, hal-hal berikut untuk membantu anda dan mengingatkan untuk meminimalisir harga yang membengkar dan agar struktur dari bangunan tersebut aman dan kokoh.

Panduan Meningkat Rumah
Petunjuk Dan Teknik Meningkat Rumah,Meningkat Rumah Sistem Spanbeton Deck
Pelat Bondeck
Apabila rumah yang akan dibangun masih berupa tanah kosong, berarti pelaksanaan dimulai dari pondasi hingga atap berikut pekerjaan finishingnya. Pada postingan ini disajikan renovasi pada rumah yang sudah dibangun, tetapi hanya memiliki satu lantai.
Merenovasi rumah satu lantai menjadi dua lantai dimulai dengan mengatur tata ruang yang sudah ada agar mampu beradaptasi dengan perubahan, terutama lantai atas selanjutnya adalah membuat perencanaan yang baik agar konstruksi bangunan berdiri dengan baik.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan meningkat rumah. Antara lain sebagai berikut:
1)  Tinggi bangunan lantai atas adalah 3 m
2)  Jika pondasi atau kolom kurang kuat maka harus diganti atau diperbaiki.
3) Bahan untuk lantai atas tidak menggunakan pelat beton konvensional, bisa memakai pelat rusuk keratin, sheardeck, panel hebel atau battalion. Silahkan memilih sendiri bahannya. Semua system tersebut aman untuk dipakai bangunan bertingkat.
4)  Sloof (balok pondasi) tidak perlu diganti hanya memerlukan bagian perbaikan pondasi pada bagian kolomnya saja.
5)  Pemasangan kolom baru yang posisinya tepat di atas kolom lama, pemotongan besi kolom lama harus menyisakan besi sepanjang 40 cm sebagai media penyambung besi kolom baru.
6)  Panjang besi beton standar jeni full adalah 12 m. Disarankan jangan menggunakan besi banci, tetapi sedikit banci masih bisa dipakai. Misalnya, yang seharusnya besi Ø8 mm, Ø10 mm, dan Ø12 mm.
7)  Media cor yang dianjurkan adalah pasir putih dan batu split ukuran ±2 cm. gunakan air yang bersih dan jerninh sehingga mutu beton akan mencapai mutu diatas K-200.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, meningkat rumah ada dua macam. Pertama, meningkat rumah dari mulai pondasi hingga atap dengan kata lain bangunan belum ada. Kedua, bangunan sudah ada, direnovasi menjadi bangunan bertingkat.
Jika kita membicarakan bangunan bertingkat, bayangan pertama yang terlintas adalah strukturnya. Para ahli menyebutnya dengan istilah pembesian. Pembesian terdapat pada elemen-elemen bangunan antara lain:
1)  Pondasi
2)  Kolom atau tiang penyangga
3)  Tangga
4)  Balok beton penahan ruas atas.
5) Pelat beton yang menjadi lantai dan sarana pergerakan bebas diatasnya, serta
6)  Kerangka atap yang menjadi penutup bangunan dibawahnya.
Keseluruhan system tersebut idealnya melibatkan seorang ahli konstruksi. Dari tangan merekalah terwujud sebuah system yang tepat sasaran seperti efektifitas, efisiensi, kualitas, dan kenyamanan. Akan tetapi, tidak semua pemilik bangunan menggunakan jasa konstruksi. Umumnya, mereka telah mendapatkan borongan bangunan yang sudah punya pengalaman atau telah mengantongi jam terbang yang panjang. Ini sah-sah saja, sebag dari mereka juga banyak terwujud rumah-rumah bertingkat. Penilaian akhir dari wujud bangunan bertingkat itu akan melahirkan kalimat “apakah system strukturnya efisien, kuat, dan aman.”
Perkembangan dunia rancang bangun konstruksi setiap tahunya mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan munculnya teknologi terbaru dalam membangun rumah bertingkat berupa bahan-bahan yang sederhana, praktis dan murah. Perkembangan material ini yang mengikuti hanyalah para ahli struktur karena merekalah yang mempunyai kepentingan memberikan temuan informasi ini didalam membangun rumah bertingkat. Seorang pemborong belum tentu mendapatkan teknologi baru. Mereka bekerja menggunakan ilmu yang diperoleh dari pengalaman.
Biasanya pengalaman ini akan tetap dipertahankan sampai ia sadar bahwa system kerja yang dipakai sebenarnya sudah using dan menimbulkan biaya tinggi. Apabila pemborongnya terus belajar dan mengikuti perkembangan zaman, tentu hasilnya akan lain. Pemborong inilah yang ideal untuk membangun sebuah rumah bertingkat.
Dalam pelaksanaan bangunan bertingkat ada beberapa metode dan komponen bahan yang dapat dipakai untuk meningkat rumah antara lain:
1)  System konvensional
2)  System pelat bondeck
3)  System spanbeton deck (beton botol)
4)  System komponen pelat panel hebel
5)  Bahan kayu, dapat kayu papan atau bahan kayu multipleks
6)  System keraton atau keramik komposit beton (pelat rusuk)
7)  System baliton atau balok lantai beton.
8)  System sheradeck dan
9)  System precast concrete slab atau pelat beton siap pasang.
Dari beberapa cara meningkat rumah diatas saya akan mengulas salah satu meningkat rumah yaitu menggunakan Sistem Spanbeton Deck. Dibawah ini merupakan pemaparanya.
Meningkat Rumah Sistem Spanbeton Deck
Spanbeton deck dikenal oleh para tukang dengan sebutan “Pelat beton botol“. Disebut demikian karena bentuknya yang berlubang-lubang. Sehingga disebut beton botol. Pelat sistem ini juga termasuk bahan yang kurang populer di masyarakat pada umumnya.
Bahan ini cocok untuk berbagai tipe rumah, asalkan lokasi rumah yang akan ditingkat harus bisa dimasuki kendaraan (mini crane) untuk memindahkan pelat ke atas lantai. Perlu diketahui bahwa pelat beton botol ini panjangnya mencapai 6 m dan lebar mencapai 1 m. Dapat dibayangkan berapa berat dan besarnya sehingga tidak mudah diangkat oleh tenaga manusia. Bahan ini lebih cocok untuk bangunan kantor bertingkat atau ruko (rumah toko) yang lokasinya bisa dimasuki oleh kendaraan crane.
Pelat bondeck banyak dimanfaatkan untuk renovasi bangunan ruko, pabrik, mushola dan masjid menjadi 2 lantai hingga lebih. Pelat bondeck berbentuk gelombang, bahanya terbuat dari besi baja dengan ketebalan 0,75-1,2 mm. Panjang pelat mencapai 12 m dan lebar 1 m. pemasangan langsung digelar diatas balok beton atau baja IWF. Di atas pelat bondeck dipasang besi beton dibagian bawahnya, sedangkan bagian atas tidak.
Pemasangan pelat bondeck yang menempel di balok baja harus dibuatkan besi penghubung (shaer connector). Shear connector ini berfungsi untuk menyatukan kedua benda yang berbeda karakteristik. Shear connector berdiamater 10 mm atau 12 mm dan dipasang dengan jarak 20-30 cm.
Pelat bondeck jarang dipakai untuk rumah tinggal bertingkat karena seacara estetika kurang bagus dan harganyapun mahal. Aplikasinya banyak digunakan pada masjid, pabrik, dan kantor. Namun, karena pemasangan relative cepat, system ini juga layak diterapkan untuk membangun rumah bertingkat.
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pelat Bondeck
Kelebihan system ini adalah tidak menggunakan bekisting dalam pengerjaanya, sedangkan kelamahanya adalah biaya cenderung tinggi dan kurang estetik jika diberi plafon pada bagian bawahnya.
Demikian merupakan pemaparan panduan atau petunjuk untuk meningkat rumah dan salah satu teknik meningkat rumah yang bisa menjadi referensi bagi yang membutuhkan, dalam hal cara meningkat rumah, selera dan keinginan bisa sesuai kehendak yang ingin melakukan renovasi atau membangun, tetapi dalam hal teknis saudara bisa mempertimbangkan dan mendiskusikan kepada ahli konstruksi untuk ketahanan dan kekokohan bangunan tersebut, semoga tulisan ini menjadi salah satu rujukan yang berguna dalam hal mempertimbangkan cara meningkat rumah untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan.

0 komentar