Teknik Meningkat Rumah Sistem Keraton

April 16, 2018
Alternatif lain untuk meningkat sebuah rumah yang awalnya satu lantai menjadi dua lantai adalah dengan memakai temuan-temuan teknologi bahan perumahan. Ada tiga temuan dalam meningkat rumah berdasarkan bahan penyusunnya, antara lain sebagai berikut:

1)  Beton cor berongga atau pelat precast yang penggunaannya hanya tinggal memesan bahan, lalu bahan sisetel di tempat dan ditutup dengan coran beton tipis diatasnya.
2) Pelat lantai berbahan pasir silika yang dicetak dalam bentuk lempengan dan diberi kontruksi didalamnya.
3)  Pelat lantai berbahan dasar tanah liat bakar. Yang ditemukan oleh para ilmuan eropa.
Teknik Meningkat Rumah Sistem Keraton
Model Pelat Rusuk Keraton
Pengolahan dasar tanah liat dengan pembakaran bersuhu tinggi. Pelat rusuk yang menggunakan tanah liat bakar sebagai bahan pengisi. Secara keseluruhan, pelat ini tidak kalah dibandingkan dengan cor beton, bahkan mempunyai daya dukung yang lebih tinggi. Di eropa teknologi ini lahir sejak 100 tahun yang lalu dan berkembang luas sampai ke timur tengah. Diantara negara-negara penganut teknik beton, hanya inggris saja yang mencantumkan keberadaan pelat rusuk (ribbed floor construction) secara sumair saja. Akibatnya, perkembangan teknologi ini dinegara-negara common wealth kurang, bahkan tidak berkembang sama sekali di Australia, Malaysia, Indonesia. Bahkan di seluruh asia teknologi ini belum dikenal sama sekali. Model pelat rusuk yang berkembang di negara jerman, belanda, dan euro-latin sampai ke timur tengah berbentuk T, U, C atau I. bahkan ini sudah disebut di luar negeri dengan nama yang berbeda beda, seperti pada gambar dibawah ini.
Berdasarkan temuan-temuan diatas munculah teknologi baru yang disebut pelat rusuk. Bahkan dasar utama pembuatanya adalah tanah liat yang dibakar. Dalm struktur pelat rusuk, bahan pengisi rusuk beperan penting terhadap mutu K-175, K-225, K-300. Bahan pengisi dipilih yang bersifat unggul, seperti kekauan yang tinggi dan kemampuan daya tekan yang menyamai kekuatan beton.
Meningkat Rumah Sistem Keraton
Keraton adalah sebagian dari system bahan untuk lantai rumah bertingkat. Semua tipe rumah dapat menggunakan system ini. Masyarakat sudah mulai banyak memakai bahan ini sebagai alternatife untuk meningkat rumah. Memakai bahan ini dapat menghemat biaya pembangunan yang cukup signifikan. Bahan ini kualitasnya sama dengan bahan cor beton konvensional.
Selain mudah pengerjaanya, bahannya pun tersedia di toko bahan bangunan. Saat ini sudah banyak tukang yang bisa memasang sendiri. Sememtara untuk pelat lantai jenis lainya, tidak dijual di pasaran. Konsumen harus menghubungi produsen pembuat bahan tersebut sehingga produk ini pun kurang begitu dikenal di masyarakat.
Penulis mencoba memberikan ideu-ideu yang mudah bagi peminat rumah tingkat. Berpijak dari pemikiran tersebut, kecendrungan pemaikaian bahan lantai untuk rumah tingkat menggunakan bahan ini (keraton). System ini akan mengurangi jumlah besi yang dipakai serta memperkecil balok beton yang digunakan sebagai bahan penahan atau pengikat. Penghematan besi dan balok beton tentunya akan mampu menekan biaya pembangunan fisik perencanaan rumah bertingkat.
Pelat rusuk keratin diciptakan oleh ing. Yudiro Soedarjo dan telah mendapatkan hak paten serta hak cipta no.202187. system ini telah diuji kekuatanya di laboratorium struktur PUSTEKIM, bandung. Bahan uji yang dipakai adalah lebar 1 cm, panjang 4 cm. Adapaun dari hasil uji lendutan didapatkan hasil L0/20-L0/25 (L0=panjang bentangan) pada pembebanan mendekati 12 ton. Jika pembebanan tepat pada angka 6 ton, barulah benda uji mengalami keruntuhan.
Pelat rusuk keratin mempunyai daya dukung hingga 1 ton untuk setiap 1 m3.
Kelebihan Penggunaan Bahan Keraton
Penggunaan bahan keraton untuk konstruksi lantai rumah bertingkat sangat praktis dan mempunyai beberapa keuntungan antara lain sebagai berikut:
1.  Bahan keraton lebih murah daripada pelat lantai beton cor dengan kekuatan yang setara.
2.  Bahan keraton lebih ringan, sehingga mengurangi beban bangunan secara keseluruhan (bobot mati antara 180 kg/m2-225 kg/m2).
3.   Bahan keraton ramah lingkungan.
4.   Pada saat pemasangan tidak butuh perancah (bekisting) kayu.
5.  Tidak perlu alat bantu untuk mengangkat ke atas, melainkan cukup dengan tangan manusia.
6.   Keperluan besi beton sebagai pengikat sebanyak empat buah (Ø8 mm) untuk setiap “lonjoran” pelat keraton yang siap dipasang.
7.   Tidak perlu bei wiremesh atau besi tambahan di atas pelat kearton untuk menghadapi penyusutan dan pemuaian beton.
8.  Diperlukan tiang penyangga untuk mencegah lendutan awal pemasangan pelat untuk bentangan 3-4 m.
9.  Material keraton udah didapat disetiap toko material bahan bangunan yang menjual genteng dan paving block.
10. Keraton berfungsi sebagai peredam suara dan panas.
11. Permukaan keraton ditutup dengan cor beton setebal 2-3 cm.
12. Keraton sebagai elemen estetika karena dapat diekspos untuk mendapat gaya interior yang natural.
Tahapan Pemasangan Pelat Keraton
1.   Tahapan pemasangan pelat keraton adalah sebagai berikut:
2.   Siapkan bahan keraton
3.   Balikan posisi keraton
4.   Sambung keraton satu dengan lainya
5.  Isi celah terbuka dengan besi berdiameter 8 mm sesuai panjang yang dikehendaki.
6.   Isi celah dengan asukan semen pasir
7.   Lonjoran pelat keraton sudah jadi.
8.   Biarkan tumpukan pelat keraton selama 3-5 hari agar pada celah yang terisi ikatan semen-pasir dan besi beton telah mengeras sempurna.
9.   Beri kertas semen pada bagian atas, kemudian buat pasangan baru pada bagian atasnya juga.
10. Posisi rangkaian adalah bagian atas lebih kecilo daripada bagian bawahnya.
11. Pada saat measang dan membawa ke atas posisilonjoran kearton dibalik, bagian lebar ada dibawah dan yang kecil di atas.
12. Pelat keraton sudah tersusun di atas pelat balok beton dan siap untuk di cor.
13. Pda bentangan 3-4 meter diberi tiang tengahnya.
14. Lonjoran berikutnya diletakan berdempetan dengan posisi yang sama sehingga seluruh lantai tertutup oleh rangkaian pelat kerataon.
15. Ujung-ujung besi keraton yang menjulur ke luar di tekuk, kemudian dimasukan kedalam rangkain besi balok beton yang belum di cor.
16. Setelah semua selesai pelat keraton di cor dengan coran beton.
17. Lanjutkan dengan pekerjaan pasangan dinding bata.
Pemasangan pelat keraton di lantai atas tidak harus membongkar dinding bata. Cukup dibuatkan balok beton yang baru untuk menahan dan mengikat pelat keraton. Pemasangan lonjoran keraton yang telah jadi dan siap dipasang diatas diarahkan pada bentang pendek. Hal ini dilakukan agar daya dukung pelat keraton bertambah besar.

0 komentar